Ilmi, Cindi Lailatul (2022) Makna Isrāf Studi Quran Surah Al-A’raf ayat 31 menurut Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Āl Jāmi’ Liāhkām Ālquran (Studi Analisis Tren Mukbang). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
Cover cindi PDF.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I cindi PDF.pdf Download (998kB) |
|
Text
BAB II cindi PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (787kB) |
|
Text
BAB III cindi PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV cindi PDF.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB V cindi PDF.pdf Download (667kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA cindi PDF (1).pdf Download (516kB) |
Abstract
Segala bentuk perbuatan yang melampaui batas dan berlebih-lebihan baik dalam membelanjakan harta di jalan selain Allah, berinfak, berpakaian, makan dan minum merupakan hakikat dari makna Isrāf. Hal yang sama seperti tren yang kita temui di zaman sekarang yaitu mukbang, sebuah siaran langsung atau video yang mempertontonkan seseorang makan dalam porsi yang besar di hadapan kamera sebagai tontonan atau hiburan. Islam sangat melarang Isrāf baik dalam bentuk apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna isrāf dalam QS. Al- A’raf ayat 31 dalam Tafsir Āl Jāmi’ Liāhkām Ālqurān sebagai analisis terhadap Tren Mukbang. Dan bagaimana kontribusi pemikiran Imam Al Qurthubi terhadap pelaku Isrāf dalam tren mukbang dimasa sekarang. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode tafsir Maudhu’i (Tematik). Pendekatan yang digunakan adalah Kepustakaan (Library Research) dengan jenis penelitan kualitatif. Adapun metode pengumpulan datanya adalah metode pengumpulan buku-buku dan kitab tafsir yang berkaitan dengan isrāf. Hasil dari penelitian ini adalah isrāf adalah bentuk prilaku yang berlebih- lebihaan dalam hal yang dibutuhkan seperti pada saat makanHal ini sangat jelas terlihat dalam QS. Al-A’raf ayat 31 bahwa Allah melarang segala sesuatu yang berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum dan dipertegas dalam hadis Nabi mengenai porsi makan sesuai anjuran Rasulullah صلى الله عليه وسلم yaitu sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernafas. Tren mukbang merupakan suatu sikap yang memiliki mudharat yang lebih banyak daripada manfaatnya. Pada awal kemunculannya mukbang tidak memiliki arti negatif seperti saat ini, namun perilaku dan sikap manusia yang menyalah gunakan arti dari makna mukbang, sehingga mukbang yang dikenal saat ini sebagai ajang makan dalam porsi yang besar dan berlebihan. Secara khusus tidak ada larangn tentang mukbang, tapi perilaku isrāf dalam bentuk mukbang dikatakan tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isrāf, Analisis, Tren, Mukbang |
Subjects: | 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT > 2X1.3 Tafsir Al-Quran |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 07:39 |
Last Modified: | 17 Feb 2023 07:39 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/17558 |
Actions (login required)
View Item |