Rinaldy, Fachri (2022) Analisis Maqâṣid Asy-Syarî’ah Terhadap Kebijakan Pembebasan Narapidana dalam Rangka Penanggulangan Covid-19 di Lapas (Studi Kepmenkumham No. M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 dan Permenkumham No. 10 Tahun 2020. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Text
1__Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
2__BAB_I.pdf Download (777kB) |
|
Text
3__BAB_II.pdf Download (923kB) |
|
Text
4__BAB_III.pdf Download (387kB) |
|
Text
5__BAB_IV.pdf Download (723kB) |
|
Text
6__BAB_V.pdf Download (305kB) |
|
Text
7__Daftar_Pustakan_dan_Lampiran.pdf Download (824kB) |
Abstract
Kondisi kepadatan penghuni Lapas/Rutan yang menyulitkan pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di dalam Lapas, mendorong pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan terhadap pembebasan narapidana di masa pandemi Covid-19. Kebijakan tersebut dituangkan melalui Kepmenkumham Nomor M.HH-19/PK.01.04.04 Tahun 2020 dan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam berdasarkan konsep Maqâṣid asy-Syarî’ah terhadap kebijakan pembebasan narapidana dalam rangka penanggulangan Covid-19 di dalam Lapas ditinjau dari mafsadat yang ditimbulkan. Penelitian ini adalah penelitian normatif (kepustakaan) dengan menggunakan berbagai pendekatan, yaitu: pendekatan undang-undang, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa (1) Kebijakan pembebasan narapidana di masa Covid-19 dilakukan pemerintah dengan pertimbangan dapat mengurangi kepadatan Lapas guna mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19. (2) Pembebasan narapidana di masa Covid-19 menimbulkan berbagai maslahat dan mafsadat (3) Dalam tinjauan Maqâṣid asy-Syarî’ah tujuan yang melatarbelakangi pembebasan narapidana di masa Covid-19 telah sesuai, yaitu untuk memelihara jiwa (hifz an-nafs) orang-orang berada di dalam Lapas. (4) Ditinjau dari mafsadatnya antara membebaskan narapidana dengan tetap membiarkan narapidana berada di dalam Lapas juga sudah sesuai dan sejalan dengan konsep Maqâṣid asy-Syarî’ah, karena menimbang antara dua kemudharatan. (5) solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini ialah agar pemerintah menambah kapasitas Lapas dengan merenovasi Lapas yang ada saat ini atau membangun kembali Lapas-lapas yang baru yang dapat menampung seluruh narapidana yang ada, sehingga tidak harus mengeluarkan kebijakan terkait pembebasan naprapidana dengan kondisi Pandemi saat ini yang hanya akan menghadapkan pemerintah pada dua kemudharatan yaitu membebaskan narapidana dan membiarkan mereka tetap berada di dalam lapas dengan kondisi kepadatan Lapas dan Pandemi Covid-19
Jenis Item: | Skripsi (Masters) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH |
Divisions: | Program Pasca Sarjana > Program Magister > Hukum Islam |
Pengguna yang mendeposit: | Mrs Siti Masitah |
Date Deposited: | 05 Sep 2023 08:31 |
Last Modified: | 05 Sep 2023 08:31 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/17313 |
Actions (login required)
View Item |