Kualitas hadis-hadis qurban dan aqiqah dalam buku Qurban dan Aqiqah Menurut Rasulullah Saw Karya T.A. Lathief Rousydiy (Studi Kritik Sanad Dan Matan)

Siregar, Muhammad Taufan (2013) Kualitas hadis-hadis qurban dan aqiqah dalam buku Qurban dan Aqiqah Menurut Rasulullah Saw Karya T.A. Lathief Rousydiy (Studi Kritik Sanad Dan Matan). Masters thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Tesis M. Taufan Siregar.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian dalam tesis ini ialah untuk mengetahui dengan jelas dan pasti mengenai kualitas sanad dan matan dari 10 contoh hadis yang menjadi objek penelitian. Pentingnya kajian ini karena masih banyak buku panduan ibadah dimasyarakat kita yang belum diketahui kualitas dari hadis-hadis yang temuat di dalamnya. Oleh karena itu penulis mencoba meneliti salah satu buku yang menjadi rujukan bagi masyarakat, khususnya kalangan Muhammadiyyah yang berjudul “ Qurban dan Aqiqah Menurut Rasulullah saw Karya T. A. Lathief Rousydiy.” Objek dari penelitian ini adalah menelusuri kualitas sanad dan matan hadis, dengan menggunakan metode takhrij hadis. Dalam metode ini disimpulkan mengenai kualitas dari tiap hadis yang diteliti, yaitu sahih atau hasan atau masuk kepada hadis dhaif. Dalam metode ini penulis pertama kali mencari hadis dari sumber aslinya, kemudian dibuat skema sanad untuk mengetahui proses periwayatan dari guru kepada muridnya. Selanjutnya akan dianalisis mengenai kesimpulan apakah objek yang diteliti tersebut dapat diterima periwayatannya atau tidak dengan cara meneliti perkataan kritikus hadis dalam kitab-kitab kritik hadis. Dari hasil penelitian 10 sampel hadis, maka dapat disimpulkan delapan hadis bisa diterima (maqbul) dan dapat dijadikan hujjah, kedelapan hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Daud(3), Nasa’i, Ahmad bin Hambal(2), Tirmidzi, dan ad-Darimi. Sedangkan dua hadis lainnya dinilai dhaif oleh kritikus hadis. Ditolaknya dua hadis mengenai Qurban atas nama orang yang sudah meninggal yang diriwayatkan oleh Abu Daud bernilai dhaif karena ada seorang perawi yang bernama al-Hasna’i (al-Hasan) kualitas periwayatannya tidak bisa diterima, karena ia dijuluki dengan istilah majhul al’ain. Walaupun perawi yang lainnya dinilai tsiqoh namun karena terdapat persoalan majhul maka tetap dinilai dhaif. Sedangkan hadis riwayat Nasa’i mengenai aqiqah tujuh hari setelah kelahiran dinilai dhaif karena terdapat salah seorang perawi yang dinilai auham dan tadlis oleh para kritikus hadis.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X4 FIQH > 2X4.1 Ibadah > 2X4.17 Qurban dan aqiqah
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Thesis Master
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 13 Jun 2017 02:11
Last Modified: 13 Jun 2017 05:41
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1719

Actions (login required)

View Item View Item