Pendidikan adragogi: kajian tafsir di dalam surat Al-Kahfi ayat 70-82

Drajat, Muhammad Aqsho (2011) Pendidikan adragogi: kajian tafsir di dalam surat Al-Kahfi ayat 70-82. Masters thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
tesis Aqsho Drajat .pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pada saat sekarang, pendidikan andragogi menjadi kajian yang semakin intens dibahas dan dicanangkan lewat berbagai pola dan pendekatan. Pendidikan andragogi mengacu kepada dua pola yaitu pola pendidikan formal seperti di Universitas dan pola kedua adalah pelatihan-pelatihan bagi orang dewasa seperti kursus-kursus, diklat, pelatihan danlainnya. Pada tataran teori dan praktik, pendidikan andragogi merupakan kebalikan dari pedagogi. Prinsip pendidikan andragogi adalah citra diri yang diartikan sebagai sikap sadar dan merasa bahwa ia dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan perubahan dari citra ketergantungan kepada orang lain menjadi citra mandiri, maka citra diri yang ada dalam Musa adalah sebagai orang yang pandai dan cerdas. Namun perintah Allah agar Musa belajar itu dimaksudkan untuk mengupayakan sikap rendah hati dan tidak merasa paling pandai. Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui citra diri Musa sebagai objek, citra diri Khidhr sebagai subjek dan sistem pendidikan andaragogi yang berlangsung dalam surat al-Kahfi ayat 70-82. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu, menguraikan pembahasan dan hasil penelitian atau penulisan berbentuk deskripsi pembelajaran antara Musa dan Khidhr sehingga menjadi gambaran yang utuh. Dengan menggunakan pendekatan tafsir yang berbentuk studi kepustakaan yaitu dengan mengkaji kitab-kitab tafsir seperti Tafsīr at-Thabārī, Tafsīr ibn Kasīr, Tafsīr al-Kabīr, Rūh al-Maāni, Tafsīr al-Marāghi, Tafsīr Jāmi' al-Bayān, Tafsīr Jalālain yang merupakan data primer dan data sekunder diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan. Penelitian ini akan menghasilkan gambaran utuh mengenai konsep andragogi dalam Islam. Hasilnya bahwa Musa dan Khidhr merupakansosok pelaku pendidikan andragogi yang sesuai dengan konsep andragogi, yaitu memiliki sense of curiosity, sementara Khidhr merupakan sosok mursyid yang memiliki kemampuan spiritual dan laduni. Tujuan dari pembelajaran andragogi adalah penyadaran terhadap rasa penasaran. Pembelajaran yang terjadi di antara keduanya menunjukkan bahwa pendidikan Islam mengarahkan kepada pendidikan yang saling asah, asuh dan asih denganmengajarkan kesabaran, mujadalah hasanah dan uswah hasanah sebagai metodenya.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X7 FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA > 2X7.3 Pendidikan Islam
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 12 Jun 2017 07:06
Last Modified: 12 Jun 2017 07:06
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1712

Actions (login required)

View Item View Item