Pandangan teologi Islam tentang tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu di Kabupaten Deli Serdang

Mahyud, Dedi i (2014) Pandangan teologi Islam tentang tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu di Kabupaten Deli Serdang. Masters thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Dedi_wahyudi.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami “Pandangan Teologi Islam Tentang Tradisi Ngijing Pada Upacara Selametan Nyewu di Kabupaten Deli Serdang” disusun dengan menggunakan metode analisis data secara kualitatif dengan riset lapangan (field research) yang bersumber dari masyarakat Islam khususnya orang Jawa di Kabupaten Deli Serdang, didukung dengan studi kepustakaan (library research). Dengan alat pengumpulan data berupa wawancara kepada tokoh adat dan masyarakat selanjutnya observasi terhadap pelaksanaan tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu. Ngijing merupakan bentuk kata kerja dari kijing yang artinya nisan, dengan demikian arti ngijing adalah meletakkan nisan diatas makam. Makna upacara dalam tema ini lebih mengarah pada kronologisasi ritual selametan nyewu. Selametan berasal dari kata selamat, masyarakat Jawa memaknainya sebagai sebuah media untuk memanjatkan doa memohon keselamatan bagi yang meninggal dan yang ditinggal. Dalam hal ini dijelaskan ada 3 nilai keislaman yang terkandung dalam tradisi tersebut yaitu nilai akidah, nilai syari’ah dan nilai akhlak yang melatar belakangi terus tetap tradisi ini dilakukan sampai sekarang Tinjauan penelitian terhadap prosesi ngijing dikalangan orang Jawa di daerah ini berdasarkan adanya makna filosofi dan nilai Islam yang dianggap bisa dijadikan pedoman hidup menurut masyarakat Jawa dalam kesehariannya. Namun ada hal yang menurut sebagian lagi yang mengatakan bahwa adat prosesi yang dilakukan ini dianggap telah mensyirikan Allah apabila dilakukan melenceng dari ajaran Agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa hal sebagai berikut: (1) proses ritual dalam pelaksanaan tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu terdiri dari tiga proses ritual yaitu mengkhatamkan Alquran dan surat yasin, kenduri atau tahlilan, pemasangan batu nisan (2) sesaji dalam tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu memiliki makna simbolik yang berkaitan dengan tujuan pelaksanaan tradisi dan upacara tersebut (3) tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu memiliki makna dan fungsi tertentu. Makna yang terkandung dalam tradisi ngijing pada upacara selametan nyewu yaitu (a) mempersentasikan lifecycle (b) menjaga antara hubungan jiwa orang yang meninggal dengan yang masih hidup (c) membersihkan aspek lahiriah dan batiniah orang yang meninggal, fungsi yang terkandung di dalamnya adalah fungsi religius dan fungsi sosial.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X3 AQAID DAN ILMU KALAM
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Thesis Master
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 09 Jun 2017 16:32
Last Modified: 09 Jun 2017 16:32
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1708

Actions (login required)

View Item View Item