Interpretasi Makna Wasilah Dalam Alquran: Studi Terhadap Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al Misbah

Fitri, Zulfi Widia (2022) Interpretasi Makna Wasilah Dalam Alquran: Studi Terhadap Penafsiran M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al Misbah. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img] Text
cover zulfi.pdf

Download (2MB)
[img] Text
bab 1 Zulfi.pdf

Download (776kB)
[img] Text
bab 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (522kB)
[img] Text
bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (825kB)
[img] Text
bab 5.pdf

Download (578kB)
[img] Text
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf

Download (497kB)

Abstract

Upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dan mengikhlaskan ibadah kepadaNya merupakan hakikat dari makna Alwasilah yang disuruh oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan yang dikatakan kebayakan ulama. Para ulama sepakat tentang kebolehan tawassul/wasilah dengan amal baik,tetapi berbeda pendapat pada tawassul dengan para nabi dan para wali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi M. Quraish Shihab terhadap makna wasilah dalam Alquran didalam tafsir Al-Misbah, hakikat wasilah/tawassul dalam islam serta perbedaan pandangan M. Qurasih Shihab dengan para mufassir lain tentang makna wasilah/tawassul. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode tafsir maudhu’i (tematik). Pendekatan yang digunakan adalah kepustakaan (Library Researh) penelitian yang dilakukan terhadap literatut-literatur yang ada diperpustakaan terutama yang berkaitan dengan kitab tafsir, buku dan sumber yang berkaitan dengan tawassul dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun metode pengumpulan datanya adalah dengan metode pengumpulan berupa buku-buku dan kitab tafsir yang berkaitan dengan wasilah/tawassul. Hasil penelitian ini adalah bahwa interpretasi M. Quraish Shihab terhadap makna wasilah dalam Alquran adalah suatu perbuatan atau ibadah berdoa yang menyambung dan mendekatkan diri kepada Allah. M. Quraish Shihab mengatakan tidak apa berdo'a dengan menyebut nama Nabi Muhammad baik ketika hidup ataupun sesudah wafatnya dengan pengertian tetap Allah lah yang maha mengabulkan permohonan. Berdoa kepada Allah dengan harapan meminta didasari kecintaannya kepada orang yang lebih dekat kepada Allah dari pada dirinya. Maka ketika itu cintanya kepada nabi dan wali tersebut yang berperan memohon. Pendapat ini berbeda dengan pendapat ulama tafsir lainnya yang mengatakan bahwa hakikat wasilah yang sebenarnya adalah taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Dan menjadikan diri sendiri adalah perantaranya dengan melakukan ibadah dan mengatakan “Tidak ada makhluk yang bisa dimintai, dan tak seorangpun boleh mengatakan, Aku memohon kepadaMu (Tuhan) dengan hak para NabiMu”.Adapun hakikat wasilah/tawassul yaitu percaya penuh bahwa hanya Allah lah yang mengabulkan permintaan hamba,sesuatu yang dijadikan wasilah hanyalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Interpretasi, Wasilah, Tawassul.
Subjects: 2X1 AL QURAN DAN ILMU TERKAIT > 2X1.3 Tafsir Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Al-quran dan Tafsir > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Nurul Hidayah Siregar
Date Deposited: 24 Jan 2023 08:56
Last Modified: 24 Jan 2023 08:56
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/16950

Actions (login required)

View Item View Item