Faham Takfiri Menurut Ulama Sunni Indonesia Pasca Kelesuan Isis Di Suriah (Aspek-Aspek Pengkafiran Dan Militansi Perjuangan)

Pagar, Pagar and Lubis, Saiful Akhyar (2019) Faham Takfiri Menurut Ulama Sunni Indonesia Pasca Kelesuan Isis Di Suriah (Aspek-Aspek Pengkafiran Dan Militansi Perjuangan). Analytica Islamica, 21 (2). ISSN 1411-4380

[img] Text
TAKFIRI..pdf

Download (381kB)

Abstract

kekalahan telak ISIS di Suriah (2015) memaksa mereka memperluas pengaruhnya ke berbagai negara, termasuk Asean dan Indonesia sebagai daerah yang ditandai warna coklat sangat muda (akan menjadi target operasi selanjutnya). Pada negara-negara mayoritas muslim, digunakan strategi takfiri. Artinya, pelaku masiat adalah kafir, termasuk penguasa yang tidak menerapkan syari‘at Islam sebagai dasar Negara, sementara, pejuang-pejuang mereka disebut sebagai pasukan jihad. Ekspansi mereka ke Indonesia, akan menjadi sangat menarik, karena Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, panatis, tapi dihuni oleh Ulama Sunni yang anti terhadap faham takfiri versi ISIS. Tulisan terdahulu, di antaranya; Muhammed Yunis, “Politik Pengkafiran dan Petaka Kaum Beriman” (Buku), hanya membahas “kafir” dalam tataran teoretik dan hubungannya dengan konsep iman, kemudian dipergunakan oleh politisi untuk menjatuhkan lawannya, dan lain-lain. Kajian masuknya faham takfiri ke Indonesia dan kaitannya dengan respon Ulama Sunni sebagai pembawa Islam kedamaian, menjadikan kajian ini memiliki nilai kebaruan orisinil. Masalah utama dalam penelitian ini adalah, bagaimana respon Ulama Sunni Indonesia terhadap paham takfiri pasca kelesuan ISIS di Suriah yang berkembang akhir-akhir ini dalamkaitannya dengan aspek-aspek pengkafiran dan militansi perjuangan? Teori yang dipergunakan untuk membedah tulisan ini adalah teori; Islam rahmatan lil‘alamin”, “Kekafiran”, dan “Penghalalan Darah”. Penelitian menemukan bahwa pasca kelesuan ISIS di Suriah, Faham takfiri telah dibawa masuk secara massif ke Indonesia, termasuk central pengkajian dan kegiatan ulama Suni, seperti; Ormas Islam, pesantren, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pembawa faham takfiri tidak mampu menembus brikade pertahaman Ulama Sunni, kecuali sedikit sekali dari kelompok awam. Diperkirakan, faham takfiri tidak akan bisa berkembang di Indonesia sampai puluhan tahun ke depan, karena bangsa Indonesia telah nyaman dengan karakter faham sunni yang dianut selama ini, sejak berabad-abad yang silam

Jenis Item: Artikel
Uncontrolled Keywords: Takfiri, Dosa Besar, Islam Rahmatan Lil‘alamin
Subjects: 2X8 ALIRAN DAN SEKTE
Divisions: Artikel (Jurnal, Koran, Majalah)
Pengguna yang mendeposit: Ms Novita Sari
Date Deposited: 19 Sep 2022 13:12
Last Modified: 19 Sep 2022 13:12
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15916

Actions (login required)

View Item View Item