Analisis Framing “Zero Tolerance” Pada Film Indonesia: Diversity Under Threat di Youtube DW (Deutsche Welle) Documentary

Rezkia, Fitri (2021) Analisis Framing “Zero Tolerance” Pada Film Indonesia: Diversity Under Threat di Youtube DW (Deutsche Welle) Documentary. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

[img] Text
Skripsi-Fitri Rezkia.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Framing “Zero Tolerance” pada Film Indonesia: Diversity under Threat di Channel YouTube DW (Deutsche Welle) Documentary. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana DW Documentary membingkai makna dan pelaku “zero tolerance” yang dinilai sebagai ancaman di Indonesia melalui karya jurnalistik berupa film dokumenter Indonesia: Diversity under Threat. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, yaitu pandangan yang menilai bahwa realitas merupakan hasil dari konstruksi manusia. Teori yang digunakan adalah Teori Konstruksi Sosial Media Massa, Analisis Framing, Teori Hirarki Pengaruh Shoemaker dan Reese, New Media, dan Toleransi. Objek penelitian ini adalah film “Indonesia: Diversity under Threat”. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, yaitu pengamatan secara mendalam. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis kritis teks media melalui analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian melalui struktur sintaksis, skrip, tematik dan skrip menunjukkan bahwa DW Documentary membingkai makna “zero tolerance” sebagai intoleransi beragama yang dinilai ancaman terbesar bagi negara Indonesia. Media melalui pemilihan kata, pernyataan, serta kutipan membingkai label zero tolerance tersebut kepada masyarakat populis, yaitu penduduk Indonesia yang beragama Islam. Dalam hal ini, media mengkhususkan kepada Islam yang konservatif yang digambarkan melalui hukum Syari’ah yang berlaku di Aceh. Hukum Syariah dinilai mendiskriminasi masyarakat minoritas, bertentangan dengan Hak Asasi Manusia, dan bertentangan dengan paham feminisme yang mengekang kebebasan perempuan. Pelaku intoleransi dibahasakan dengan kata fundamentalis dan radikal. DW Documentary lewat tayangannya menggambarkan fundamentalis dan radikal dengan kekerasan, ketidakadilan, dan tidak menerima perbedaan atau disebut dengan intoleransi.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Framing, Film Dokumenter, Konstruktivisme, DW Documentary, Toleransi
Subjects: 000 Generalities > 003 Systems
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Komunikasi > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mr Muhammad Aditya
Date Deposited: 18 Aug 2022 05:00
Last Modified: 18 Aug 2022 05:00
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15243

Actions (login required)

View Item View Item