Sofiah, Annisa (2022) Pemahaman Terhadap Hadis Setan Dibelenggu Di Bulan Ramadhan Menurut Hadis. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Text
SKRIPSI ANNISA 2.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pemahaman Terhadap Hadis Setan Dibelenggu Di Bulan Ramadhan jika di pahami dengan pemahaman secara tekstual, maka kenyataan yang ada di dalam masyarakat sering sulit dijawab. Karena sering juga terjadi pencurian dan perzinahan pada bulan Ramadhan. Sekiranya kata “dibelenggu” dalam Hadis tersebut diartikan secara fisik dan penyebab dibeleggunya semua setan itu adalah pada bulan Ramadhan, niscaya tidak ada orang yang melakukan perbuatan maksiat pada bulan itu. Kenyataannya, pada bulan Ramadhan ada saja peristiwa terjadinya kemaksiatan dan pelanggaran terhadap larangan-larangan Allah. Sejalan dengan pokok penelitian maka penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan mengenai bagaimana kualitas hadis, kehujjahan dan pemaknaan atau pemahaman yang tepat tentang setan dibelenggu atau pembelengguan setan dalam bulan Ramadhan dalam Sunan al-Nasa‟i nomor indeks 2071. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan (Library reseach). Jadi pengumpulan data diperoleh dengan meneliti kitab Sunan al-Nasa‟i dan dibantu dengan kitab standar lainnya, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode takhrij, itibar kritik sanad dan kritik matan serta pendekatan ma‟ani al-hadis pemaknaan hadis. Adapun hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas hadis tentang setan dibelenggu di bulan Ramadhan adalah berstatus shahih baik sanad maupun matannya, sehingga hadis ini dapat dijadikan hujjah. Adapun pemaknaan atau pemahaman pembelengguan setan dalam hadis ini adalah keterbatasan mereka dalam menjerumuskan manusia kepada kejahatan. Karena pada hari-hari itu kaum muslimin tersibukkan dengan ibadah puasa yang dengannya akan mematahkan syahwat. Mereka juga tersibukkan dengan membaca Alquran dan ibadah-ibadah lainnya. Kejahatan yang terjadi dalam bulan Ramadhan lebih disebabkan oleh ketidakmampuan manusia dalam menahan nafsu dan mereka tidak menyibukkan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mereka juga tidak memperhatikan syarat-syarat yang wajib dijalankan ketika menjalani puasa. Sehingga nafsu inilah sebagai perantara setan untuk selalu merasuki pikiran manusia untuk berbuat jahat baik setan dari golongan manusia maupun setan dari golongan jin.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X2 HADIS DAN ILMU TERKAIT > 2X2.1 Ilmu Hadist |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Hadis > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Nurul Hidayah Siregar |
Date Deposited: | 16 Aug 2022 03:40 |
Last Modified: | 16 Aug 2022 03:40 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/15132 |
Actions (login required)
View Item |