Konsep Ketuhanan Ibn 'Ata'lillah Al-Sakandari

Faza, Abrar M. Dawud (2020) Konsep Ketuhanan Ibn 'Ata'lillah Al-Sakandari. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img] Text
DISERTASI ABRAR M DAWUD FAZA - 2022.pdf

Download (5MB)

Abstract

Diskursus tentang “seluk beluk” Tuhan telah banyak dibahas sepanjang sejarah di kalangan teolog, filsuf, fukaha, sufi, maupun ilmuan lainnya. Berbagai pemahaman dihasilkan untuk “membuktikan” Tuhan melalui argumentasi rasional, empiris (kenyataan alam), ataupun lewat pengalaman-pengalaman religius. Namun pembuktian tersebut belum memuaskan bagi Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari>. Ibn ‘At}a>’illa>h adalah seorang sufi yang berhasil melakukan sintesis dan integrasi terhadap pemikiran tasawuf, teologi, filsafat dan fikih dalam membangun argumentasi ketuhanannya. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah adalah: Bagaimana konsep ketuhanan menurut Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari>?, dengan dirincikan melalui 3 (tiga) pertanyaan mencakup ontologis, epistemologis dan aksiologis, yaitu: bagaimana konsep ketuhanan Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari>?; bagaimana corak argumentasi ketuhanan Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari>?; dan bagaimana implementasi konsep ketuhanan Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari>? Jenis penelitan ini adalah library research (penelitian kepustakaan), terhadap sumber primer seperti kitab al-H{ikam, Alla>h: al-Qas}d al-Mujarrad fi> Ma‘rifah al- Ism al-Mufrad, dan Mifta>h} al-Fala>h} wa Misba>h} al-Arwa>h}, serta didukung oleh karya yang lain seperti al-Tanwi>r fi> Isqa>t} al-Tadbi>r, Lat}a>i’f al-Mana>n, Unwa>n al- Taufi>q fi> Ada>b al-T{ari>q, dan Ta>j al-‘Aru>s al-H{a>wi> li Tahz\i>b an-Nufu>s. Penelitian ini menggunakan pendekatan transdisipliner dalam bentuk studi tokoh dengan penerapan konsep wahdah al-ulu>m. Peneliti menemukan bahwa argumentasi-argumentasi Ibn ‘At}a>’illa>h al- Sakandari> tentang wujud, isu-isu esensi-eksistensi, zat, sifat-nama, perbuatan- kekuasaan, dan masalah keesaan Tuhan, kemudian akhirnya melahirkan konsep Ila>h Muta‘arrif. Konsep ini mengandaikan Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya, dengan cara mewajibkan makhluk untuk mengenal-Nya, menetapkan pengetahuan tentang-Nya dan menghapus keraguan terhadap eksistensi-Nya, memberikan pengetahuan kepada “orang-orang khusus” untuk dapat menyaksikan-Nya, menetapkan sifat dan nama-Nya, serta melarang makhluk menggunakan nama “Allah”. Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari> telah menggunakan empat corak argumentasi dalam pejabarannya tentang Allah, yaitu corak tasawuf, kalam, filsafat dan fikih. Corak argumentasi tasawuf Ibn ‘At}a>’illa>h al-Sakandari> ditandai dengan konsep makrifat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa perspektif Ila>h Muta‘arrif dapat diturunkan kepada gagasan al-Isla>m al-Munfatih{i>}, yaitu pandangan keberislaman yang terbuka, ditandai adanya sikap menghargai dan menerima budaya, tradisi, pandangan politik, atau pandangan keagamaan yang berbeda. Selanjutnya penerapan massif dari gagasan ini akan mampu melahirkan al-ummah al- maftu>h}ah (masyarakat terbuka), yaitu gambaran masyarakat yang menerapkan aspek transparansi dalam tata kelola pemerintahan, praktik kenegaraaan, kehidupan berbangsa-bernegara dan kehidupan sosial.

Jenis Item: Skripsi (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: argumen ketuhanan, corak argument ketuhanan, Ibn ‘At}a>’illa>h al- Sakandari>, Ila>h Muta‘arrif
Subjects: 2X0 ISLAM (UMUM)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Akidah dan Filsafat Islam
Pengguna yang mendeposit: Ms Nurul Hidayah Siregar
Date Deposited: 29 Jul 2022 08:59
Last Modified: 29 Jul 2022 08:59
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/14491

Actions (login required)

View Item View Item