Pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa (Studi kasus di SMA Swasta al-Azhar Plus Medan)

Muhammedi, Muhammedi (2014) Pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa (Studi kasus di SMA Swasta al-Azhar Plus Medan). Masters thesis, Pascasarjana UIN Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
tesis Muhammedi.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam membina self control siswa di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti mendiskripsikan tujuan pendidikan agama Islam, program kurikulum PAI, program ekstrakurikuler PAI, pelaksanaan pembelajaran PAI, pelaksanaan evaluasi PAI, dan peran LPIA dalam membina self control siswa di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus agar permasalahan penelitian ini dapat ditelaah secara detail. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik penjamin keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas data, uji dependabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik analisis data yng digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan sangat konsen terhadap pembinaan self control siswa. Hal ini terlihat dari: Pertama, tujuan pendidikan agama Islam di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan adalah: a) membuat peserta didik memiliki rasa cinta beribadah dalam kehidupan sehari-hari, b) membuat pesrta didik memiliki akhlak mulia, dan c) membuat peserta didik memiliki wawasan keislaman. Kedua, program kurikulum PAI yang dilaksanakan di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan yang disebut dengan kurikulum LPIA/Al-Azhar. Kurikulum ini inklud baik dengan kurikulum Kemendiknas ataupun Kemenag, bahkan tidak hanya berhenti di situ saja, kurikulum yang telah ada tersebut diolah kembali oleh guru-guru PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan, jika didapati ada pelajaran yang kurang maka akan di tambah, dan biasanya penambahan itu bersifat praktis, seperti kurikulum fardu kifayah, praktek wuduk, dan keterampilan siswa tampil di depan umum termasuk ceramah dan membawa tahtim tahlil ketika wirid Yasin. Ketiga, program ekstrakurikuler PAI, merupakan wahana bagi siswa untuk mengembangkan bakat, meningkatkan kecerdasan emosional dan spritual. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas program wajib dan pilihan, dan setiap siswa paling banyak mengambil dua kegiatan ekstrakurikuler. Program Wajib khusus bagi kelas X yaitu Pendidikan Pramuka dan program pilihan diberlakukan bagi kelas XI dan kelas XII yaitu; 1) Ekskul sain, ada 7 yaitu: Fisika, Kimia, Biologi, Matematetika, Bahasa Inggris dan Klub Ekonomi (baru dibentuk tahun 2006). 2) Bidang Olah Raga ada 3 yaitu: Sepakbola, Basketball, dan Karate, 3) Bidang Bela Negara, ada 2 yaitu: Paskibraka, Pramuka, 4) Bidang Seni, ada 4 yaitu: Bidang seni tari, seni musik, seni lukis dan drama, 5) Bidang Hobi ada 2 yaitu: desain grafis, fotografidan, dan dalam penelitian ini dikhususkan pada 6) Bidang PAI, yang memiliki 3 ekskul, yaitu: Seni Membaca Alquran, Akapela, dan Muhadharah (Pidato). Keempat, pelaksanaan pembelajaran PAI dilakukan dengan cara mengorganisasikan, mengarahkan, dan melaksanakan pengembangan program pembelajaran pendidikan Agama Islam yang meliputi; 1) Pembelajaran PAI di kelas yaitu kegiatan tatap muka dengan mengembangkan metode dan strategi pembelajaran dengan tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 2) Pembelajaran PAI di Asrama yaitu siswa dididik dan dibina self controlnya dengan kegiatan shalat berjamaah di masjid, tausiah, dan wirid yasin di rumah Yayasan. Kelima, pelaksanaan evaluasi PAI, secara umumnya dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu penilaian program, proses dan penilaian hasil pembelajaran. Pertama, penilaian program mencakup penilaian terhadap rencana tahunan, semester dan persiapan mengajar. Penilaian ini dilakukan oleh guru, kepala sekolah dan pembina lainnya. Kedua, penilaian proses, digunakan dalam rangka membina, memperbaiki dan membentuk sikap atau cara belajar maupun cara guru mengajar. Penilaian ini hanya dilakukan oleh guru PAI, dan penilaian dari pembina (penilik) PAI agak kurang dilakukan, sedangkan evaluasi dalam lingkup sekolah intens dilakukan dalam rangka menyatupadukan langkah tujuan pembelajaran PAI di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan. Ketiga, penilaian hasil merupakan penilaian terhadap hasil belajar siswa yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pelaksanaan penilaian ini dilakukan melalui pengamatan, tes tertulis, tes lisan dan penugasan. Namun dalam penetapan nilai afeksi siswa, masih ditemui beberapa kendala. Kegiatan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan self control di SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan diawali dengan membaca Alquran selama 15 menit sebelum aktifitas belajar mengajar pada pukul 06.45 WIB sampai dengan 07.00 WIB. Lalu dilanjutkan dengan materi pelajaran disekolah dan pukul 09.30 WIB dilanjutkan dengan ibadah sholat dhuha di Masjid SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan dan dilaksanakan ibadah sholat dzuhur dan ashar berjamaah dan dilanjutkan kultum oleh siswa dan program malam bina taqwa yang diadakan oleh guru pendidikan agama Islam yang didukung oleh pihak sekolah memberikan dampak juga pada pembinaan self control siswa, dan Keenam, peran LPIA dalam membina self control siswa yang terlihat dari program-program keagamaanya, seperti pelaksanaan malam ibadah, shalat dhuha, shalat zuhur berjamaah, ramadhan center, BAZIS, manasik haji, praktik qurban, dan khataman Alquran. Selain program di atas, program lain yang dilaksanakan di SMA Plus Al-Azahar Medan dalam membina self control siswa adalah dengan dikembangkannya religious culture (pembudayaan nilai-nilai agama) meliputi; (1) Budaya 3 SAS (Salam, Senyum, Sapa, Ambil Sampah), (2) Budaya Jum’at Bersih, (3) Halal Bihalal, (4) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), (5) Santunan Kematian, (6) Santunan Anak Yatim, (7) Budaya Anjang Sana keluarga Dewan Guru dan Karyawan, (8) Budaya Tasyakuran, dan (9) Budaya beramal jariyah setiap jum’at, (Berbusana Muslim/ah pada hari Jum’at). Dimana seluruh program ini sebagai tauladan yang diberikan kepada seluruh siswa dan siswi SMA Swasta Al-Azhar Plus Medan agar mereka memiliki self control yang baik sehingga menjadi intelektual muslim dan muslim yang intelektual, sesuai dengan visi Perguruan Al-Azhar Medan.

Jenis Item: Skripsi (Masters)
Subjects: 2X7 FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA > 2X7.3 Pendidikan Islam
Divisions: Program Pasca Sarjana > Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Pengguna yang mendeposit: Mr. Imran Benawi
Date Deposited: 24 Mar 2017 08:04
Last Modified: 24 Mar 2017 08:04
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/1427

Actions (login required)

View Item View Item