Daliani, Daliani (2021) Pandangan Ulama Terhadap Atraksi Seni Debus Di Kabupaten Simeulue. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
|
Text
PANDANGAN ULAMA TERHADAP ATRAKSI SENI DEBUS DI KABUPATEN SIMEULUE.doc 1.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Debus merupakan salah satu kesenian yang berkembang di daerah kabupaten Simeulue. Kesenian ini lestarikan dan dipertahankan hingga kini serta telah menjadi bagian dari ragam kebudayaan masyarakat Simeulue. Dalam literatur sejarah seni debus dahulunya digunakan sebagai media dakwah untuk mengislamkan Masyarakat Nusanta yang masih menganut agama Hindu dan Budha yang dimulai pada abad 16 masa Sultan Hasanuddin. Perkembangan selanjutnya Debus telah berubah menjadi media hiburan yang ditujukan pada halyak ramai. Selain itu kesenian debus yang sangatlah berbeda dengan kesenian ada pada umumnya, dimana dalam pertunjukan kesenian ini lebih memperhatikan aspek kekuatan fisik atau kekebalan terhadap senjata-senjata tajam hal ini pula yang membuat kesenian ini begitu identic dengan hal-hal yang yang berbau magis yang erat pula hubungannya dengan ibadah atau praktek ritual yang menganggap adanya megis tersebut. Penelitian ini akan mengangkat dua permasalahan yakni mengenai: (1). Adakah Penyimpanan yang terjadi dalam kesenia Debus kabupaten Simeulue yang berkembang saat ini (2) Bagaimanakah pandangan Ulama terhadap seni Debus yang berkembang di kabupaten Simeulue. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (field research) dan riset kepustakaan (Library Research) menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan fakta-fakta di lapangan yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan (1). Debus kini telah terdapat beberapa penyimpangan terutama dari segi peralihan fungsi. Jika dulu kesenian ini merupakan kesenian yang digunakan sebagai media syi'ar ajaran Islam serta tidak dipertunjukkan secara umum namun kini telah menjadi media hiburan yang sengaja dipertontonkan. Selain itu juga dari segi amalanamalan yang ada kini tak sudah tidak murni dari ajaran tarekat. Hal ini disampaikan oleh salah satu utusan da'i Perbatasan dimsyar Aceh Ustazd Abdul Mukmin. (2). Beberapa Ulama di simeulue meninjau di beberapa tempt memang terjadi beberapa penyimpangan salah satunya ialah masalah memperolehnya ilmu debus serta zikir rapa'i lantaran membacanya tidak fasih serta lari dari makhrajil sebenarnya dan kalimat-kalimat thoibah banyak yang salah dalam melafazdkan nya. Hal ini karena tidak adanya lagi pembimbing atau mursyid Tarekat seperti yang ada pada masa dulu. Dalam masalah problem yang terus berkembang saat ini para Ulama Simeulue telah mengusahakan untuk trus menyampaikan Dakwah terutama untuk para pemuda bertujuan menghindari kerusakan Aqidah yang di sebabkan oleh beberapa kepercayaan atau ritualritual yang harus dilalui dalam memperoleh ilmu-yang menjadikan seseorang menjadi kebal terhadap senjata-tajam yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X7 FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Akidah dan Filsafat Islam > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Novita Sari |
Date Deposited: | 22 Feb 2022 08:37 |
Last Modified: | 22 Feb 2022 08:37 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/13841 |
Actions (login required)
View Item |