Rangkuti, Zumrotun Auliati Putri (2020) Penerapan Sanksi Pemukulan Terhadap Santri Pelaku Pencurian Studi Analisis Hukum Pidana Islam (Studi Kasus Pondok Pesantren Modren Nurul Hakim Medan Tembung). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
|
Text
SKRIPSI ZUMROTUN AULIATI PUTRI RANGKUTI (1).pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pesantren pada umumnya memiliki kesamaan ideologi serta memiliki kesamaan referensi dengan metode pengajaran lainnya, sehingga menjadikan pesantren memiliki kekuatan yang cukup signifikan dimata masyarakat, Salah satu contoh hukuman ta’zir yakni sebagai pelaku kebersihan wilayah pesantren apabila pengurus pesantren mendapati santri/watinya melanggar tata tertib pesantren. Pada penghukumannya Pondok Pesantren Nurul Hakim juga hanya menggunakan hukuman Ta’zir, sebagaimana kita tahu bahwa hukuman ta’zir diserahkan kepada ulul amri yang dipercayai akan keadilannya dalam menetapkan sebuah keputusan, ulul amri Pondok Pesantren Nurul Hakim ialah kepala Yayasan, seperti pada kasus pemukulan misalnya pihak pesantren tidak akan melakukan hal yang sama dengan kembali memukulnya karena hal tersebut tidak akan membuat efek jera melainkan dendam maka pesantren akan memberi hukuman Ta’zir sebagai gantinya, dengan begitu pelaku yang melanggar lebih terdidik karena apa yang dirasakan, apa yang dilihat adalah pendidikan (Tarbiyah). Maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan penerapan sanksi pemukulan terhadap santri pelaku pencurian di pondok pesantren nurul hakim?. (2) Bagaimana tinjauan hukum pidana islam terhadap hukuman bagi pelaku tindak pidana pemukulan terhadap santri pelaku pencurian dipondok pesantren nurul hakim?.metode penelitian yang digunakan adalah penelitian field reseach (penelitian lapangan), obyek penelitian dipondok pesantren Nurul Hakim Tembung. Sumber data terdiri dari sumber data primer berupa informasi kepala Yayasan Pesantren, Ustazd, Pengurus, dan Santri, sumber data sekunder berupa buku-buku yang berhubungan dengan materi pokok yang akan dikaji. Teknik pengumpulan data melalui dari wawancara, observasi, dokumentasi. Pondok Pesantren Nurul Hakim menetapkan hukuman ta’zir sebagai hukuman bagi setiap santri yang melanggar peraturan dan tata tertib pesantren setelah itu diberikan sanksi yang logis dan menjadi kemaslahatan bagi semua santri, dengan didasari hukum pidana islam tetapi tidak diqishash atau diyat melainkan dihukum ta’zir sebab unsur dan syarat-syarat pemukulan sepenuhnya tidak terpenuhi diqishash atau diyat, dan juga karena pondok pesantren Nurul Hakim menggunakan hukuman Ta’zir dari segi bahasa yakni Ta’dib.
Jenis Item: | Skripsi (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 2X4 FIQH > 2X4.5 Hukum Pidana/Jinayat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah > Skripsi |
Pengguna yang mendeposit: | Ms Novita Sari |
Date Deposited: | 19 Aug 2021 04:37 |
Last Modified: | 19 Aug 2021 04:37 |
URI: | http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/12084 |
Actions (login required)
View Item |