Tradisi Magido Bantu dalam Pernikahan Masyarakat Mandailing di Jorong Tamiang Ampalu Kabupaten Pasaman Barat

Hannah, Hannah (2020) Tradisi Magido Bantu dalam Pernikahan Masyarakat Mandailing di Jorong Tamiang Ampalu Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

[img]
Preview
Text
Skripsi Hannah Full.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang adat dan tradisi Magido Bantu untuk pelaksanaan pernikahan yang berlangsung di Jorong Tamiang Ampalu Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana awal adanya tradisi Magido Bantu dan mengapa masih dikembangkan di tengah peradaban masyarakat Jorong Tamiang Ampalu dan mengetahui pelaksanaan dari tradisi Magido Bantu ini dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap tradisi Magido Bantu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari tokoh-tokoh adat seperti ninik mamak, kompek suku, putir, kepala jorong, ketua pemuda dan tokoh masyarakat. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan antropologi budaya dan pendekatan sejarah merupakan penelitian yang fokus pada kebudayaan manusia yang merupakan pandangan hidup dari sekelompok masyarakat dalam bentuk prilaku, kepercayaan,nilai, dan simbol- simbol yang mereka terima tanpa sadar yang semuanya diwariskan melalui proses komunikasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dokumentasi yaitu mengambil data yang dibutuhkan dari buku-buku, jurnal dan skripsi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tradisi Magido Bantu ini dibawa oleh orang Mandailing ke Sumatera Barat tepatnya di Jorong Tamiang Ampalu Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor urbanisasi atau disebut juga pendatang dari daerah lain ke daerah Minang yaitu daerah Kabupaten Pasaman Barat. Wilayah Mandailing yang ada di Tapanuli Selatan tepatnya Kota Nopan inilah yang menjadi daerah asal orang Mandailing yang terdapat di Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Karena orang-orang dari Mandailing ini mayoritasnya etnik Mandailing dan melakukan urbanisasi ke daerah Sumatera Barat tepatnya di Jorong Tamiang Ampalu. Tradisi Magido Bantu, sangat membantu masyarakat Jorong Tamiang Ampalu yang ingin mengadakan pesta pernikahan dan baik untuk diambil pelajaran. Tradisi Magido Bantu diperbolehkan dalam Islam karena saling membantu antar sesama untuk diterapkan dalam kehidupan

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X6 SOSIAL DAN BUDAYA > 2X6.9 Adat istiadat
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Sejarah Peradaban Islam > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Mrs Siti Masitah
Date Deposited: 06 Jul 2021 04:12
Last Modified: 06 Jul 2021 04:12
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/11807

Actions (login required)

View Item View Item