Hukum Penolakkan Musta’ir Untuk Mengembalikan Lahan Musta’ar Kepada Mu’ir Karena Didirikan Bangunan Dan Tanaman Menurut Madzhab Syafi‟i (Studi Kasus Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura)

Harahap, Syahrini (2021) Hukum Penolakkan Musta’ir Untuk Mengembalikan Lahan Musta’ar Kepada Mu’ir Karena Didirikan Bangunan Dan Tanaman Menurut Madzhab Syafi‟i (Studi Kasus Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI ACC SYAHRINI HARAHAP.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini membahas tentang hukum terhadap seseorang yang tidak mau mengembalikan pinjaman dengan objek sebidang tanah karena sudah didirikan bangunan dan tanaman keras. Yang mana di awal ketika melakukan akad, tanah pinjaman hanya diperbolehkan untuk menanam tanaman (bertani) yang tidak berjenis tanaman keras guna untuk membantu meningkatkan perekonomian peminjam. Serta tidak ada ketetapan waktu untuk mengembalikan tanah tersebut, akan tetapi di dalam perjanjian tertera, bahwa pihak peminjam tanah harus bersedia untuk mengembalikan tanah ketika pemilik tanah memintanya. Tetapi, penulis menemukan fakta di lapangan bahwa adanya beberapa pihak peminjam yang enggan mengembalikan tanah pinjaman dan pihak peminjam saat ini berstatus ahli waris dari pihak peminjam sebelumnya. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang informasi dan data yang diperlukan digali serta dikumpulkan dari lapangan yang bersifat deskriptif atau menggambarkan kondisi-kondisi yang terjadi dan yang ada. Penelitian ini juga merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Desa Paya Perupuk Kecamatan Tanjung Pura. Dari hasil temuan yang penulis dapat adalah pihak peminjam yang menolak untuk mengembalikan tanah pinjaman dengan alasan adanya bangunan dan tanaman keras diatas tanah tersebut jika dikaitkan dengan pendapat madzhab Syafi‟i adalah batal atau tidak sah. Dengan alasan bahwa tindakan yang dilakukan oleh peminjam tidak mendapat izin oleh pemilik tanah dan keluar dari perjanjian yang telah dilakukan ketika pembuatan akad. Dikarenakan kesalahan yang dilakukan pihak peminjam terhadap akad pinjam-meminjam (ariyah) tanah mewujudkan rasa ketidakridhoan terhadap pemilik tanah.

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X4 FIQH
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Novita Sari
Date Deposited: 18 Apr 2021 13:00
Last Modified: 18 Apr 2021 13:00
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/11423

Actions (login required)

View Item View Item