Studi Takhrij Hadis Larangan Penebangan Pohon Bidara di dalam Kitab Sunan Abu Daud

Al-Fandi, Al-Fandi (2021) Studi Takhrij Hadis Larangan Penebangan Pohon Bidara di dalam Kitab Sunan Abu Daud. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

[img]
Preview
Text
Alfandi skripsi.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pohon bidara yang tumbuh di Arab adalah sebuah pohon yang sangat fenomenal dikalangan masyarakat islam pada zaman Rasulullah hingga sampai sekarang. Tanaman ini banyak tumbuh di Afrika, Timur, Asia, dan Barat termasuk Mesir, Arab Saudi, Indonesia dan Iran Selatan. Di dalam hadis tersebut bahwasanya siapa yang menebang atau memotong pohon bidara dengan zhalim atau sengaja maka di akhirat akan di tuangkan cairan panas di kepalanya, disini saya akan mencari apakah hadis tersebut shahih, hasan atau dha’if. Sejalan dengan pokok permasalahan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hadis, baik sanad maupun matanya, terutama hadis-hadis yang dihimpun di dalam al-kutub as-sittah (kitab hadis enam), kemudian untuk mengetahui kualitas hadis serta mengetahui manfaat dari pohon bidara arab tersebut yang sebagaimana disebutkan di dalam Alquran dan hadis. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library researc). Katagori sumber data dibagi dua. Pertama, sumber primer yaitu kitab-kitab hadis, terdiri dari sunan Abu Daud, Mu’jam ath-Thabroni, dan Sunan An-Nasai. Kedua, literatur pendukung lainnya, sehingga dapat diketahui ke-sahihan hadis yang diteliti. Dalam peroses pengumpulan data dilakukan takhrij al-Hadis yaitu penelurusan hadis kepada sumber asli melalui kitab al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadis anNabawi yang didalamnya dikemukakan beberapa perawi hadis yang menuliskan nama lengkap secara sanad dan matan. Kemudian melakukan i’tibar, kegiatan ini dilakukan untuk melihat dengan jelas jalur sanad, nama-nama perawi dan metode periwayatanya yang digunakan setiap perawi. Selanjutnya dilakukan penelitian terhadap perawi, untuk melihat keadilanya dan kapasitas intelektualnya (dhabit), yang lazim disebut tsiqat, ke-muttasilannya, informasi jarh wa ta’dil dan menyimpulkanya. Setelah dilakukan penelitian secara sanad bahwa hadis tentang larangan penebangan pohon bidara yang di riwayatkan Abu Daud, aṭ-Ṭabroni, dan an-Nasai, adalah Shahih (sanadnya sampai ke Rasulullah, dhabit perawinya adil, tidak terdapat syaz maupun ‘illat). Dari aspek kritik matan hadis tentang larangan penebangan pohon bidara adalah relevan dengan keberadaan ayat-ayat Alquran, hadis yang lebih shahih, tidak bertentangan dengan akal dan tidak bertentangan dengan sejarah. Dengan demikian hadis tersebut dapat dijadikan hujjah (sandaran hukum)

Jenis Item: Skripsi (Skripsi)
Subjects: 2X2 HADIS DAN ILMU TERKAIT > 2X2.2 Kumpulan hadist menurut perawi; muatan/materi, terjemah, sejarah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam > Ilmu Hadis > Skripsi
Pengguna yang mendeposit: Ms Novita Sari
Date Deposited: 01 Apr 2021 04:51
Last Modified: 09 Apr 2021 04:24
URI: http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/11290

Actions (login required)

View Item View Item